Wakil Bupati Kubu Raya Hermanus menghadiri Apel Gelar Pasukan Operasi Bina Karuna Kapuas 2018, di Jl. A. Yani III Desa Limbung, Kamis (12/4). Apel digelar oleh Ditbinmas Polda Kalbar dalam rangka antisipasi penanganan karhutla, pencegahan dan penanganan kebakaran hutan, lahan, dan kebun di wilayah hukum Polda Kalbar.
\“Asap yang ditimbulkan sangat membahayakan kesehatan. Selain itu aktifitas belajar siswa pun menjadi terhambat. Dan juga mengganggu aktifitas lalu lintas darat, udara dan laut,” terangnya.
\Akumulasi dari dampak buruk akibat kebakaran hutan dan lahan tentu berimbas terhadap lambatnya pertumbuhan ekonomi.
\Tahun 2015 Indonesia pernah mengalami bencana kebakaran hutan yang sangat hebat. Negara saat itu dirugikan sekitar 16,1 US Dolar.
\Khusus di Kalbar, sampai saat ini, Karhutla masih sangat berpotensi terjadi setiap musim panas. Pemicunya akibat pembukaan lahan yang masih menggunakan pola membakar.
\Tetapi untuk titik api, Didi mengklaim setiap tahun terus menurun.”Tahun 2015 itu, di albar tercatat ada 2725 hotspot. 2016 turun menjadi 1021 titik, dan ditahun 2017 titik api kembali turun menjadi 640 hotspot,” ucapnya.
\Menurutnya, penurunan jumlah hotspot tersebut adalah hasil kerja keras semua pihak dalam menangkal kebakaran hutan . “ Di tahun 2018 ini kita ada dua agenda besar yaitu pengamanan pilkada dan ancaman karhutla,” tegasnya.
\Didi menyatakan Polda Kalbar akan terus bersinergi dengan pemerintah daerah untuk mengambil langkah konkrit terkait pencegahan karhutla sekaligus pengamanan Pilkada serentak.
\Sumber: Harian Berkat
Last Update: Apr 13, 2018 / 14:36 PM